Aren, Manfaat dan Fungsinya Untuk Ekonomi Masyarakat Serta Konservasi Alam

Aren, Manfaat dan Fungsinya Untuk Ekonomi Masyarakat
Serta Konservasi Alam
Oleh: Syaid Aida


Resan.id- Masalah klasik upaya konservasi alam adalah sering berbenturan dengan kepentingan ekonomi masyarakat. Pohon konservasi sering dianggap tidak mempunyai nilai ekonomi, sehingga akan dengan mudah diganti dengan tanaman komoditas yang dalam jangka waktu tertentu akan dipanen (ditebang kayunya).

Namun sebetulnya, dua hal ini bisa berjalan beriringan dan menguntungkan. Banyak jenis tanaman budidaya yang mempunyai fungsi ganda, baik konservasi alam maupun ekonomi. Salah satunya adalah tanaman aren. Berikut akan kita bahas tentang dwi fungsi pohon aren ya g ternyata luar biasa.

Baca juga: Jenis Pohon Penjaga Ekosistem dan Mata Air

Tentang Morfologi

Aren (Arenga Pinata), termasuk suku Aracaceae (pinang-pinangan). Batangnya tidak berduri, tidak bercabang, tinggi dapat mencapai 25 meter dan diameter batang dapat mencapai 0,5 meter. Tangkai daun aren panjangnya dapat mencapai 1,5 meter, helai daun panjangnya dapat mencapai 1,45 meter, lebar 7 cm dan bagian bawah daun ada lilin.

Nama ilmiah: Arenga pinnata
Kerajaan: Plantae
Famili: Arecaceae
Ordo: Arecales
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Spesies: A. pinnata

Pohon aren berasal dari wilayah Asia tropis. Pohon aren diketahui menyebar alami mulai dari India timur, di sebelah barat Asia dan menyebar hingga sejauh Malaysia, Indonesia, dan Filipina, di sebelah timur Asia.

Aren adalah palma yang terpenting setelah kelapa karena merupakan tanaman serbaguna. Tumbuhan ini dikenal dengan berbagai nama seperti enau, hanau, peluluk, biluluk, kabung, juk, atau ijuk, kawung, taren, akol, akel, akere, inru, indu; beluluk; moka, moke, tuwa, tuwak; ruyung dan yang lain.

Manfaat Ekonomi Aren

Bagian dari pohon aren semuanya bernilai ekonomis bila dimanfaatkan. Misalnya air nira sebagai bahan baku utama pembuatan gula merah, buah diolah menjadi kolang-kaling, ijuk sebagai bahan baku untuk sapu ijuk, daun diambil lidinya, batang untuk bahan bangunan serta akar bisa dijadikan obat.

Manfaat dari pohon aren seperti ijuknya yang dapat digunakan sebagai bahan utama pembuatan kerajinan tangan. Tak hanya itu, buah dari pohon aren juga bisa dijual untuk bahan es campur yakni kolang-kaling.

Sementara akarnya berkhasiat sebagai pengobatan, peluruh air seni dan peluruh haid. Air nira jika dikonsumsi juga memiliki manfaat lainnya yaitu untuk menghangatkan suhu tubuh yang mengalami kedinginan ketika terserang demam. Manfaat dari air nira lainnya juga adalah untuk menjaga kesehatan tulang. Tulang memerlukan vitamin untuk menjaga kepadatannya. Nira yang berasa manis ini ternyata juga berkhasiat untuk menurunkan kolesterol.

Nira aren menurut Widyawati (2012) adalah cairan yang disadap dari bunga jantan pohon aren, yang tidak lain adalah hasil metabolisme dari pohon tersebut. Cairan yang disebut nira aren ini mengandung gula antara 10-15%.

Nira aren mengandung 91,1% air, 0,28% kadar abu, 0,41% protein, 0% lemak, 8,21% karbohidrat dan 0,67% jumlah gula. 2. Nira aren memiliki indeks glikemik yang termasuk kategori rendah, yaitu 35,56.

Fungsi Konservasi

Pohon Aren adalah tanaman yang memiliki peran penting dalam konservasi lingkungan. Morfologi pohon ini mencakup karakteristik fisik yang membedakannya, sementara fungsi-fungsi khususnya berkontribusi pada pelestarian sumber daya alam dan keberlanjutan ekosistem.

Pohon Aren memiliki batang tegak dengan serat yang kuat. Daunnya berbentuk pinnate, panjang, dan melengkung elegan. Struktur ini memberikan karakteristik unik pada tanaman ini. Dalam naungannya, ekosistem mikro tanah akan bisa berkembang dengan baik. Tanah dibawah pohon aren akan gembur dan subur.

Sistem akar yang kuat membuat pohon aren mempunyai fungsi menahan erosi tanah dan menjaga keseimbangan ekosistem lokal. Akar ini juga berperan dalam menyimpan dan meningkatkan ketersediaan air di lingkungan sekitar. Mendukung kelembapan dan kesuburan tanah, dan mencegah tanah longsor.

Aren juga mempunyai fungsi konservasi untuk berbagai jenis fauna. Bunganya dimanfaatkan berbagai macam serangga dan burung. Buahnya yang berwarna merah atau oranye, yang mengandung biji yang dapat dimanfaatkan. Bunga pohon Aren berkumpul dalam tandan, menambah nilai estetika dan mendukung ekosistem sebagai tempat berkembang biak bagi serangga penyerbuk.

Dengan segala keunggulannya, aren juga berperan dalam biodiversitas. Tumbuhan ini menciptakan habitat yang mendukung beragam makhluk hidup, termasuk serangga, burung, dan mikroorganisme tanah. Hal ini meningkatkan biodiversitas dan keberlanjutan ekosistem secara menyeluruh

Satu lagi, sesuai sifat umum pohon, aren juga mempunyai kemampuan pengurangan emisi karbon. Pohon Aren berperan dalam menyerap karbon dioksida dari udara selama fotosintesis, membantu mengurangi tingkat emisi gas rumah kaca dan mengatasi perubahan iklim global.

Di wilayah Kabupaten Gunungkidul, pohon aren bisa dikatakan sudah sangat jarang ditemukan atau dimanfaatkan. Memang, ada beberapa tempat yang bisa ditemui, namun jumlahnya hanya tunggal atau dua tiga batang saja.

Padahal, secara geografis, di beberapa wilayah Gunungkidul sangat potensial dikembangkan budidaya perkebunan aren. Misal di wilayah Zona Batur Agung, dengan topografi berbukit-bukit yang rawan longsor, pohon aren akan sangat bermanfaat untuk konservasi tanah dan air. Nilai ekonominya juga bisa dikembangkan oleh masyarakat.

Contoh Kampung Madu Kedungpoh di Kapanewon Nglipar, atau Kampung Madu di Banaran, Kapanewon Playen. Keberadaan pohon aren dengan bunganya tentu akan sangat membantu meningkatkan produksi madu yang berkualitas. Disamping tentunya fungsi konservasi dari pohon aren yang sudah dibahas di atas.

Namun, sekarang yang terjadi, pada wilayah daerah tangkapan air hujan (catchment area) di berbagai wilayah di Gunungkidul, banyak ditanam jenis pohon jati, mahoni, sengon dan akasia untuk nilai ekonomi kayu yang dipanen (ditebang). Kasus yang terjadi, sumber air/mata air dibawah daerah tangkapan air hujan, dari tahun ke tahun debitnya semakin mengecil, bahkan akhirnya banyak yang kering. Kejadian bencana tanah longsor, eskalasinya juga semakin meningkat dengan wilayah yang semakin meluas.


Lebih baru Lebih lama