Pohon Kepuh, Ciri Morfologi, Manfaat dan Kesan Mistis Yang Menyertainya

Pohon Kepuh, Ciri Morfologi, 
Manfaat dan Kesan Mistis Yang Menyertainya

  

Resan.id-- Pohon kepuh (Sterculia Foetida) atau sering disebut pohon kelumpang adalah sejenis pohon kerabat jauh dari kapuk randu. Kepuh sering ditemui menjulang tinggi dengan lingkar batang yang besar dan akarnya kokoh mencengkeram tanah.

Kepuh banyak tumbuh di hutan-hutan wilayah pantai atau dataran rendah. Di Bali dan juga di Jawa, pohon yang mempunyai pertumbuhan yang cepat ini banyak ditemukan di area pemakaman.

Selain mempunyai nilai konservasi alam yang baik, pohon kepuh juga mempunyai beragam manfaat, baik secara ekonomi maupun pengobatan. Selain itu, kepuh juga dikenal sebagai pohon mistis sebagai rumah atau sarang dari makhluk ghaib bernama Genderuwo.

Sebelum kita bahas, kesan mistis pohon kepuh, kita akan membahas dulu ciri morfologi, fungsi dan manfaat kepuh, baik untuk konservasi maupun nilai ekonominya.


Ciri Morfologi

- Daun
Daun kepuh berbentuk telapak tangan dengan lima hingga tujuh daun anak. Panjangnya berkisar antara 15-30 cm.

- Bunga
Bunga pohon kepuh terdapat dalam tandan dan memiliki warna yang bervariasi, mulai dari merah muda hingga ungu tua. Bunganya berkumpul pada tangkai yang panjang.

- Buah
Buahnya berbentuk kapsul yang keras dan berduri. Setiap buah mengandung biji yang terbungkus oleh lapisan daging.

- Batang
Batang pohon kepuh berusia tua bisa sangat besar. Tinggi menjulang dengan batang yang menjulur panjang. Kulit kayu bertekstur kasar dan berwarna coklat tua.

- Akar
Akarnya dapat tumbuh dalam jumlah banyak dan menyebar luas. Akar kepuh kokoh mencengkeram dan menghujam dalam ke tanah


Manfaat ekologi konservasi

Pohon Kepuh memiliki berbagai manfaat, baik dari segi ekologis/konservasi maupun bagi kehidupan manusia (ekonomi dan pengobatan). Dilihat dari ciri morfologinya, pohon kepuh adalah jenis pohon konservasi. Dari pengamatan kami di Gunungkidul banyak sumber air yang dijaga oleh resan kepuh. Kokohnya akar dan lebarnya tudung pohon kepuh memberikan perlindungan tanah dan air yang baik di lingkungan sekitarnya

Kepuh juga mempunyai peran keseimbangan ekosistem. Akar pohon ini membantu mencegah erosi tanah dan memperbaiki kualitas tanah yang menjadi tempat hidup bagi berbagai organisme, sehingga tanah bisa subur. Pohon kepuh yang meraksasa juga mempunyai peran sebagai rumah berbagai satwa. Batang pohon yang menjulur panjang sering ditumbuhi berbagai varietas anggrek dan hoya

Keterkaitan sejarah

Kepuh juga erat kaitan dengan sejarah asal usul nama tempat (toponimi). Kami menemukan beberapa nama telaga atau dusun/desa yang bertoponim kata kepuh. Contoh telaga Kepuh di Padukuhan Singkil, Kalurahan Giring, Paliyan. Padukuhan Kepuh Sari dan Obwis Punthuk Kepuh di Nglipar, dan Padukuhan Kepuh di Kapanewon Semanu. Asal nama tempat ini memberikan tanda bahwa pohon kepuh termasuk pohon bersejarah dan penting bagi perkembangan masyarakat di Kabupaten Gunungkidul

Manfaat ekonomi

- Kayu
Kayu dari pohon Kepuh digunakan dalam konstruksi ringan dan pembuatan perabotan rumah tangga.

- Pakan Ternak
Daunnya dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak oleh warga desa

- Obat Tradisional
Bagian-bagian tertentu dari pohon ini digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengatasi beberapa masalah kesehatan.

- Minyak nabati
Biji dari pohon kepuh menghasilkan minyak yang dapat dimanfaatkan dalam industri sabun dan minyak goreng.

- Bahan pewarna
Zat warna alami dari bunga digunakan sebagai bahan pewarna tradisional.

- Bioenergi
Pohon kepuh dapat dimanfaatkan sebagai sumber bahan bakar biomassa.


Mitos Pohon Kepuh sebagai Rumah Genderuwo

Pohon Kepuh tidak hanya menarik perhatian karena ciri morfologinya yang unik. Keberadaannya sering dihubungkan dengan mitos dan cerita rakyat setempat. Salah satu mitos tentang Pohon Kepuh adalah kepercayaan sebagian masyarakat bahwa pohon ini sebagai rumah bagi makhluk gaib, terutama Gendruwo.

Gendruwo, menurut mitos Jawa, adalah makhluk gaib yang memiliki kekuatan supranatural. Genderuwo diceritakan mempunyai tubuh yang besar dan berwarna hitam. Keberadaan pohon kepuh raksasa sering diidentikan sebagai rumah bagi makhluk ghaib ini.

Mitos ini akhirnya memberikan nuansa misterius pada pohon kepuh. Dimana masyarakat setempat meyakini bahwa pohon ini tidak hanya sebagai entitas alam biasa, tetapi juga menjadi perbatasan antara dunia manusia dan dunia gaib.

Dalam perjalanan Resan Gunungkidul, kami menemukan bahwa mitos atau cerita rakyat ternyata mempunyai peran penting dalam upaya pelestarian alam. Contohnya tentang mitos Pohon Kepuh sebagai rumah makhluk gaib. Dengan memandang pohon ini sebagai tempat tinggal makhluk gaib, masyarakat akan lebih cenderung untuk menjaga kelestarian lingkungan sekitarnya.

Masyarakat tidak akan dengan gampang merusak atau menebang pohon kepuh secara sembarangan. Otomatis, keberadaan pohon akan terjaga sehingga segala fungsinya yang telah diulas diatas akan dapat lestari dan dimanfaatkan oleh banyak orang.

Dimensi mistis keberadaan sebuah pohon sebagai keajaiban alam adalah penjaga eksistensi pohon itu sendiri. Mitos diceritakan leluhur untuk menjaga pohon, karena leluhur tahu keberadaan pohon mempunyai fungsi sebagai penjaga kehidupan. Sebuah hubungan imbal balik yang harmonis antara manusia dan alam. Mitos memiliki akar dalam kepercayaan adat dan budaya tradisional. Cerita-cerita seperti ini tetap harus kita jaga, karena akan memperkaya warisan kearifan lokal dan membawa kita lebih dekat dengan keindahan dan misteri alam.

Lebih baru Lebih lama