Jambu Air dan Fungsinya Sebagai Pohon Konservasi

Jambu Air dan Fungsinya Sebagai Pohon Konservasi
Oleh: Syaid Aida


Resan.id-- Tulisan ini adalah seri dari tulisan berjudul "Jenis Pohon Penjaga Ekosistem dan Mata Air". Setelah kemarin kita membahas "Pohon Beringin (Ficus benjamina)", sekarang kita akan membahas tentang pohon jambu air. Bersumber dari forestdigest.com (yuliantoro 2019), jambu air mempunyai fungsi konservasi khususnya sumber air nomer dua setelah pohon beringin.

Jenis pohon ini tak hanya mempunyai fungsi konservasi, namun buahnya yang berasa manis dan segar umum dikonsumsi oleh masyarakat. Baik dikonsumsi langsung maupun dalam bentuk yang lain.

Jambu air (Syzygium Aqueum) adalah tanaman buah yang banyak kita temukan ditanam di pekarangan warga. Buahnya berwarna putih, hijau atau merah. Rasanya yang segar dan manis sangat digemari, sehingga jambu air adalah jenis pohon yang banyak dibudidayakan untuk nilai ekonomi.

Seiring perkembangan ilmu dan teknologi pertanian, saat ini banyak jenis jambu air unggulan. Dengan rekayasa genetika jambu air akan berbuah lebih lebat, lebih besar, ranum dan berwarna lebih menarik. Sebut saja jenis jambu citra, jambu deli, jambu cincalo, jambu bol, jambu semarang, jambu mawar dan lain-lain.

Selain segar dan manis, ternyata jambu air mempunyai beragam manfaat untuk kesehatan. Dari berbagai penelitian, berikut manfaat jambu air untuk kesehatan tubuh.
  • Mengontrol diabetes
  • Detoksifikasi tubuh
  • Meningkatkan sistem kekebalan
  • Mencegah kanker
  • Mengurangi demam
  • Mengurangi oksidasi kolesterol jahat
  • Menjaga kesehatan gigi dan tulang
  • Menjaga kesehatan kulit wajah

Fungsi Konservasi


Di alam, pohon jambu air sering kita temukan menjadi pohon resan yang menjaga sebuah sumber air. Oleh masyarakat, jenis jambu alam ini biasa disebut jambu klampok. Kalau di Gunungkidul, bisa kita temukan di sumber air Planangan, Kalurahan Banaran Playen, Belik Ngijo di Kalurahan Banyusoca, Sumber Beji di Kalurahan Bejiharjo, Sumber Sampar Angkling di Kapanewon Ngawen dan banyak lagi yang lain. Pohon jambu air memang sering tumbuh meraksasa sebagai resan penjaga. Kayunya yang sangat keras mempunyai banyak keunggulan, kuat dan tidak mudah patah atau lapuk. Resan jambu air yang kita temukan rata-rata usianya sudah sangat purwa.

Jambu air juga biasa tumbuh di sepanjang DAS sungai, yang berfungsi sebagai penjaga sedimentasi dan erosi serta kelestarian ekosistem sungai. Buahnya memang agak berbeda dengan jenis jambu air unggulan. Daging buahnya tipis dan tidak begitu manis, sementara bijinya sangat besar. Hal inilah yang membuat jambu klampok tidak digemari, sehingga banyak ditebang untuk diambil kayunya.

Namun sebenarnya, meski tidak bisa dimanfaatkan buahnya oleh manusia, jambu klampok mempunyai fungsi ekologi yang sangat penting. Berikut adalah beberapa fungsi utama jambu air dalam mendukung upaya konservasi:

- Pemeliharaan keanekaragaman hayati

Jambu air merupakan tanaman asli Asia Tenggara dan menjadi bagian penting dari ekosistem alaminya. Mempertahankan dan mengkonservasi jambu air berarti melindungi keanekaragaman hayati di habitat aslinya, termasuk flora dan fauna yang tergantung pada tanaman ini. Bunga dan buahnya banyak bermanfaat untuk makanan berbagai jenis hewan seperti serangga, tupai, musang dan lain lain.

- Pengendalian erosi tanah

Akar jambu air yang kuat membantu mencegah erosi tanah. Tanaman ini mampu menjaga kestabilan tanah, terutama di daerah yang rentan terhadap erosi. Jambu air berperan dalam mempertahankan produktivitas lahan dan mengurangi dampak negatif perubahan tanah. Salah satunya adalah, jambu air banyak ditemukan di sepanjang DAS sungai.

- Penjaga mata air

Sebagian besar spesies jambu air tumbuh di dekat sumber air, seperti belik, sendang, sungai atau danau. Manfaat ekologi pohon jambu air, salah satunya adalah membantu memelihara ketersediaan air di lingkungan tersebut. Akar jambu air dapat membantu menjaga kualitas air dan mencegah penurunan tingkat air di daerah tersebut.

- Penyerapan Karbon

Tanaman secara alami menyerap karbon dioksida (CO2) dari udara melalui proses fotosintesis. Jambu air.merupakan salah satu jenis pohon penyerap karbon paling baik. Dengan mengurangi jumlah CO2 di atmosfer, ini memberikan kontribusi positif terhadap mitigasi perubahan iklim dampak dari pemanasan global.

- Edukasi dan keterlibatan masyarakat

Selain melestarikan pohon jambu air yang sudah ada sebagai resan penjaga sumber air, juga dapat ditempuh strategi konservasi berbasis ekonomi. Promosi pertanian/perkebunan jambu air unggulan dalam skala besar bisa dilakukan. Ini akan mempunyai dampak ganda, konservasi alam dan nilai ekonomi (panen buah) bagi masyarakat. Tak hanya itu, pelestarian jambu air tidak hanya menyumbang pada konservasi alam secara fisik tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga keberlanjutan ekosistem. Edukasi ini dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam pelestarian lingkungan alam.

- Pendukung Agroekosistem berkelanjutan

Pertanian jambu air yang berkelanjutan melibatkan praktik-praktik yang mendukung keseimbangan ekosistem. Penggunaan pupuk organik, pengelolaan air yang efisien, dan praktik pertanian lainnya yang ramah lingkungan dapat mendukung keberlanjutan agroekosistem.

Baca selanjutnya: Pohon Gayam

Lebih baru Lebih lama