Pohon Beringin ( Ficus benjamina )
Oleh: Edi Padmo
.
Ficus benjamina, atau umum kita sebut sebagai Pohon Beringin adalah jenis pohon yang banyak dikenal oleh masyarakat. Sebagai pohon konservasi, beringin memiliki peran penting dalam fungsi ekologi. Pohon yang dikenal sangat rindang dan bisa meraksasa ini banyak memberikan manfaat ekologi, konservasi, mendukung keanekaragaman hayati, dan berperan besar dalam pelestarian alam/ekosistem secara umum.
Baca postingan sebelumnya: Jenis Pohon Penjaga Ekosistem dan Mata Air.
Namun, teriring perkembangan jaman, pohon beringin mulai terancam kelestariannya. Berbagai stigma miring terkait pohon beringin juga banyak berkembang di masyarakat. Pohon dianggap sebagai tempat mistis, angker dan menjadi sarang dhemit atau hantu. Keberadaannya juga dianggap menyita ruang, akarnya mengganggu bangunan, kotor dan nyampah. Beringin juga sering dianggap tidak mempunyai fungsi ekonomi langsung untuk dipanen.
Berbagai pemahaman yang salah, akhirnya membuat berbagai fungsi ekologi dan manfaat pohon dalam menjaga ekosistem menjadi kurang dipahami lagi. Akhirnya, keberadaanya sering tak dianggap, bahkan banyak yang ditebang atau dihilangkan.
Nama latin pohon beringin adalah Ficus. Genus tanaman yang mencakup lebih dari 800 spesies yang tersebar di seluruh dunia. Jenis umum yang sering kita jumpai adalah beringin kurung, loa (beringin air), bulu, ampelas, epek dan lain lain. Tanaman ini bukan hanya memiliki nilai ekologi, tetapi juga memiliki peran yang sangat penting dalam nilai sejarah dan spiritual peradaban manusia. Beberapa kepercayaan di dunia bahkan menganggap pohon beringin (ara) adalah pohon kehidupan.
.
Berikut beberapa manfaat pohon beringin secara umum:
Manfaat Ekologi
1. Makanan untuk Satwa Liar
Beringin adalah sumber makanan utama bagi banyak satwa liar, terutama burung, mamalia, dan serangga. Banyak spesies Ficus menghasilkan buah yang disebut "figs," yang merupakan makanan utama bagi hewan-hewan tersebut. Karena struktur buah ficus yang unik, beberapa spesies serangga khusus bahkan telah berevolusi untuk bergantung pada tanaman ini.
Beberapa spesies ficus bergantung pada hubungan mutualisme dengan spesies wasp yang khusus, yang bertugas mem-polinasi bunga ficus. Dalam proses ini, wasp juga meletakkan telur mereka, memastikan bahwa bunga ficus menerima sumber daya yang mereka butuhkan untuk berkembang.
2. Ekosistem Hutan Hujan
Ficus memiliki peran penting dalam menjaga keberlanjutan hutan hujan. Tanaman ini sering ditemukan di hutan hujan tropis, dan akarnya menghujam ke dalam bumi, memiliki banyak akar serabut serta akar angin yang menjuntai yang membantu mengikat dan menahan tanah, mengurangi erosi dan memberikan stabilitas pada ekosistem secara umum dan stabilitas air tanah.
Akar beringin ini dikenal mempunyai kemampuan untuk menyerap dan menyimpan air sebagai cadangan air bawah tanah. Tak jarang, air yang disimpan kemudian keluar dalam bentuk mata air permukaan (tuk/sendang).
3. Keanekaragaman Hayati
Ficus memberikan kontribusi signifikan pada keanekaragaman hayati. Spesies ficus yang berbeda menciptakan mikro habitat yang mendukung berbagai organisme lainnya. Ini juga berperan penting dalam menjaga keanekaragaman tumbuhan di hutan hujan, karena banyak spesies ficus tumbuh di bawah kanopi hutan dan di hutan sekunder.
4. Pelestarian Spesies
Ficus juga memiliki potensi untuk berperan dalam pelestarian spesies yang terancam punah. Karena hubungan mutualisme dengan wasp dan ketergantungan beberapa hewan herbivora pada buah Ficus. Artinya, pelestarian ficus juga dapat mendukung keberlanjutan populasi hewan tersebut.
5. Estetika Hijau
Ficus sering kita jumpai tumbuh meraksasa menaungi alun-alun atau taman kota. Keberadaanya menjadikan suasana menjadi teduh dan asri. Saat cuaca panas dan gerah, dibawah naungan beringin banyak orang yang mencari udara segar dan suasana yang nyaman.
Ficus juga dapat digunakan untuk pelestarian lanskap kota
6. Penyerap Polusi
Pohon Ficus yang matang dapat memberikan naungan yang lebat. Mengurangi panas dan meningkatkan kualitas udara. Beringin memang mempunyai kemampuan untuk menyerap karbon atau polusi hasil aktivitas manusia. Asap pabrik, asap kendaraan bermotor dan lain-lain menjadikan panas bumi kian meningkat dari waktu ke waktu. Hal inilah yang memicu krisis iklim secara global, cuaca ekstrim, dan bencana alam.
7. Penjaga tanah, air dan udara
Fungsi konservasi tanaman beringin tak bisa diragukan lagi. Mencegah erosi dan longsor, penghasil oksigen, penyerap karbon, penyimpan dan penjaga cadangan air tanah, daunnya menjadi kompos alami dan banyak lagi. Morfologi pohon beringin memang mendukung semua fungsi konservasinya.
Meskipun ficus memiliki banyak manfaat konservasi dan pelestarian alam, mereka juga menghadapi ancaman dan tantangan. Perubahan iklim, deforestasi, dan degradasi habitat merupakan ancaman serius terhadap spesies ficus dan ekosistem tempat mereka tumbuh.
Oleh karena itu, menjaga spesies ficus dan habitat mereka adalah bagian penting dari upaya konservasi dan pelestarian alam secara keseluruhan. Melalui pemahaman dan tindakan pelestarian yang bijaksana, tata guna lahan dan penataan kawasan kita dapat terus menjaga keindahan dan keberlanjutan ekosistem yang diberikan oleh tanaman beringin.
Oleh karena itu, menjaga spesies ficus dan habitat mereka adalah bagian penting dari upaya konservasi dan pelestarian alam secara keseluruhan. Melalui pemahaman dan tindakan pelestarian yang bijaksana, tata guna lahan dan penataan kawasan kita dapat terus menjaga keindahan dan keberlanjutan ekosistem yang diberikan oleh tanaman beringin.
Baca selanjutnya: Jambu Air dan Fungsinya Sebagai Pohon Konservasi