Zona Batur Agung Utara, Bukit Barisan Gunungkidul


Karang Taruna Soko Mudho dan Warga Padukuhan Karanganyar


Agenda : Kegiatan:penanaman pohon konservasi dan bersih sampah di DAS Sungai Ngalang,  serta kawasan penyangga Sumber Air Ngedhok dan Belik Maling Mati

Waktu : Minggu, 7 Desember 2025, jam 08.30 s/d selesai

Lokasi : Padukuhan Karanganyar, Kalurahan Ngalang, Kapanewon Gedangsari, Gunungkidul

Alat : Peralatan tanam, sepatu booth, jas hujan, trash bag sampah dan kopi andalan

Titik kumpul giat : google maps @Rumah Babe Jumali 4HFH+G63, Ngasem, Ngalang, Gedangsari, Gunungkidul

- Karang Taruna Soko Mudho dan Warga Padukuhan Karanganyar
- EkaMas SMA 1 Wonosari
- Gunungkidul Menginspirasi
- Universitas Gunungkidul (UGK)
- Nandur Tuk Memetri Tuk (NTMT) Yogyakarta
- Resan Gunungkidul
- ....
-....
-.....
(bisa ditambahkan, komunitas lain yang mau bergabung)



*Dalam ruang hidup yang sama yakni Zona Batur Agung Utara Gunungkidul, kegelisahan para pemuda terhadap lingkungan yang  mereka tinggali sedikit demi sedikit mulai menyala. Padukuhan Karanganyar berdekatan dengan Padukuhan Sumberjo, masih satu wilayah di Kalurahan Ngalang, Gedangsari. Giat tanam pada Minggu 23 November 2025 kemarin di Padukuhan Sumberjo  dihadiri oleh pemuda dari Padukuhan Karanganyar. 

Munculnya kesadaran untuk memulai aksi merawat alam akhirnya menggugah inisiatif para wira muda ini untuk kembali beraksi. Minggu besok tanggal 7 Desember 2025 akan diadakan giat yang sama, yakni penanaman DAS Kali Ngalang dan kawasan penyangga dua sumber air di wilayah Padukuhan Karanganyar. 


Giat Minggu besok tentu bukan sekedar 'fomo'. Kami lebih senang menyebutnya sebagai virus kebaikan yang terus menular. Bibit-bibit kesadaran yang semoga terus berkembang menjadi gelombang Pandemi aksi-aksi baik. 
Aksi yang terus muncul dari buah kesadaran bahwa merawat alam sebagai ruang hidup bersama adalah tanggung jawab semua orang tanpa kecuali

Bercermin dari bencana di Pulau Sumatera kemarin. Zona Batur Agung Utara Gunungkidul dan Bukit Barisan Pulau Sumatera mempunyai tipikal yang sama. Punggung-punggung bukitnya adalah mesin raksasa yang memproduksi air, oksigen, kesuburan tanah dan semua elemen pendukung kehidupan lainnya. Sungai-sungai yang mengalir adalah Aorta, urat nadi utama yang terus memompa denyut kehidupan. Airnya menumbuhkan harapan, udara segar menjadi energi positif kebaikan, dan lanskap alam yang tergelar memanjakan mata dan menyegarkan pikiran kebahagiaan

Segala anugerah alam yang melimpah sering membuat kita lupa. Bencana di Sumatera bukan sekedar bencana alam. Akan lebih tepat jika disebut sebagai bencana manusia. Ini adalah dampak dari ulah segelintir manusia yang membabat hutan untuk kepentingan menuruti nafsu keserakahan yang tidak akan pernah ada kata cukup. Kita sering lupa, bahwa satu-satunya hukum yang bersifat absolute adalah hukum alam. Jika kita merawat, maka kita akan menuai kebaikan, tapi jika kita abai apalagi merusak, maka bencana yang akan kita tuai. 


Mari sedulur semua..., sekecil apapun, sebuah niat baik yang diwujudkan pasti akan ada artinya. Tidak ada kata terlambat untuk memulai. Agenda besok Minggu adalah upaya untuk membangun kesadaran bersama. Bahwa anugerah alam yang saat ini kita nikmati adalah hasil kerja perawatan yang dilakukan leluhur terdahulu. Dan sudah menjadi kewajiban kita sekarang, merawat alam untuk kehidupan generasi selanjutnya...

Salam Lestari🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌿🌿🌿🌺🌺🌺🌺🌺🇲🇨🇲🇨*




Lebih baru Lebih lama