Resan.id-- Cuaca ekstrim yang melanda wilayah Gunungkidul pada Kamis 14 Maret 2024 sore menyisakan banyak cerita. Ratusan kejadian pohon tumbang dilaporkan mengenai rumah, kendaraan, jaringan listrik hingga menutup akses jalan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul sampai hari ini mencatat, ada 145 titik dampak kejadian cuaca ekstrim. Empat kapanewon, masing masing Playen, Wonosari, Karangmojo dan Semanu terdampak yang paling parah
Di Padukuhan Mojo, Kalurahan Ngeposari, Kapanewon Semanu sebuah pohon resan raksasa jenis randu alas juga tumbang menimpa lahan pertanian warga. Pohon berusia ratusan tahun ini termasuk legenda. Terletak di pinggir jalan raya dan sering dijadikan obyek foto ikonik
"Usia pohon ini diperkirakan lebih dari 300 tahun," kata Lurah Ngeposari, Ciptadi saat ditemui disela kerja bakti evakuasi pohon pada Jumat 15 Maret 2024 pagi
Pohon randu alas ini memang termasuk raksasa. Saat diukur, diameter pangkal mencapai 9 meter lebih dan yang tengah sekitar 7 meter
Selama ratusan tahun, randu alas Padukuhan Mojo tegak kokoh berdiri. Menjadi saksi hidup dari banyak generasi. Ketika musim merontokkan daunnya dan tumbuh bunga, randu alas ini tampak sangat berwibawa. Kesan angker dan cantik bercampur menjadi satu
"Pohon ini termasuk dikeramatkan, banyak cerita mistis yang terjadi di lokasi pohon tumbuh. Jika kita 'rasulan' (bersih desa) atau ada warga yang punya hajat, ada ritual 'mbuangi' atau pasang "panjang ilang' sebagai tanda penghormatan," cerita Ciptadi
Dalam khasanah Jawa, fungsi pohon selain sebagai konservasi juga punya fungsi sejarah. Di beberapa wilayah Gunungkidul, pohon resan raksasa sering disebut sebagai 'petunggon'. Fungsinya adalah sebagai monumen hidup yang menyimpan banyak cerita sejarah atau cerita tutur terkait wilayah
"Oleh warga, pohon ini juga bisa dijadikan 'tetenger' (tengara) untuk musim pertanian. Biasanya setelah merontokkan daun dan muncul bunga, maka berarti akan memasuki musim penghujan," terang Pak Lurah
Sebagai saksi hidup sejarah ratusan tahun, maka bisa dipastikan sebuah pohon resan akan mempunyai umur yang sangat tua. Pohon memang akan mencapai batas akhir di masa kehidupannya. Ditandai dengan rapuhnya akar karena dimakan usia
“Selain karena tiupan angin yang kencang, usia randu alas ini memang sudah sangat tua, kemungkinan akarnya keropos," imbuh Ciptadi
Terkait pemanfaatan kayu yang roboh, Pak Lurah mengatakan akan berkoordinasi dengan pihak Keraton Yogyakarta. Lokasi tempat pohon ini tumbuh memang berstatus tanah SG (Sultan Ground)
“Kita akan berkoordinasi dan meminta saran pihak Keraton Yogyakarta terkait rencana pemanfaatannya. Status tanahnya juga milik Sultan," imbuh Pak Lurah
Bibit Randu Alas yang disiapkan Resan Gunungkidul untuk penyulaman
Selamat jalan Mbah Randu Alas... gugur satu tumbuh seribu, teman pegiat Resan dari Semanu telah berkoordinasi dengan Pak Lurah dan Pak Dukuh untuk agenda menyulam. Tugasmu akan segera digantikan dengan tumbuhan randu alas yang baru...